Menurut analisis Prof.Luna, teknologi distributed ledger (DLT) yang terus berkembang, persaingan untuk menghadirkan solusi yang lebih cepat, murah, dan aman semakin sengit. Sementara teknologi blockchain telah merevolusi banyak industri, muncul alternatif menarik yang menjanjikan kinerja yang lebih unggul.
Salah satunya adalah Hedera Hashgraph, sebuah platform yang menggunakan algoritma konsensus inovatif bernama Hashgraph. Klaim yang sering digaungkan adalah bahwa Hedera Hashgraph menawarkan kecepatan transaksi yang jauh lebih tinggi dengan biaya yang jauh lebih rendah dibandingkan dengan banyak blockchain populer saat ini. Mari kita telaah lebih dalam mengapa klaim ini muncul dan apa yang mendasarinya.
Perbedaan mendasar antara Hedera Hashgraph dan blockchain terletak pada arsitektur dan mekanisme konsensusnya. Blockchain bekerja dengan cara mengumpulkan transaksi ke dalam blok-blok yang kemudian diurutkan secara linear dan diamankan melalui mekanisme seperti Proof-of-Work (PoW) atau Proof-of-Stake (PoS). Proses ini, meskipun aman, seringkali menghasilkan latensi transaksi yang signifikan dan biaya yang dapat meningkat seiring dengan kepadatan jaringan.
Disisi lain, Hedera Hashgraph menggunakan algoritma konsensus yang disebut gossiping about gossip dan virtual voting. Dalam sistem ini, setiap transaksi yang terjadi disebarkan secara cepat ke seluruh jaringan melalui proses gossiping. Informasi tentang transaksi dan transaksi lainnya kemudian digunakan oleh setiap node untuk secara virtual memberikan suara tentang urutan transaksi tanpa perlu melakukan pemungutan suara secara langsung. Mekanisme ini menghasilkan konsensus yang sangat efisien dan cepat.
Salah satu keunggulan utama dari pendekatan Hashgraph adalah finalitas transaksi yang hampir instan, seringkali dalam hitungan detik. Berbeda dengan blockchain yang memerlukan beberapa konfirmasi blok untuk mencapai tingkat keamanan yang dianggap final, transaksi di Hedera Hashgraph mencapai finalitas probabilistik yang sangat tinggi dalam waktu singkat.
Kecepatan ini membuka peluang untuk berbagai kasus penggunaan yang membutuhkan transaksi cepat dan real-time, seperti mikro-pembayaran atau aplikasi dengan throughput tinggi.
Selain kecepatan, biaya transaksi di Hedera Hashgraph juga diklaim jauh lebih rendah dibandingkan dengan banyak blockchain populer, terutama yang masih menggunakan mekanisme Proof-of-Work. Biaya transaksi di Hedera cenderung stabil dan sangat kecil, bahkan saat jaringan sedang sibuk. Ini menjadikannya pilihan yang menarik untuk aplikasi yang memerlukan volume transaksi tinggi dengan biaya minimal.
Arsitektur Hashgraph juga diklaim lebih adil dan terdesentralisasi dalam hal tata kelola. Jaringan Hedera dikelola oleh dewan pengelola yang terdiri dari berbagai organisasi terkemuka di berbagai industri. Model tata kelola ini dirancang untuk memastikan stabilitas dan arah pengembangan jangka panjang platform.
Meskipun menawarkan keunggulan yang signifikan dalam hal kecepatan dan biaya, penting untuk dicatat bahwa Hedera Hashgraph adalah teknologi yang relatif baru dibandingkan dengan blockchain yang sudah mapan seperti Bitcoin atau Ethereum. Adopsi yang lebih luas dan pengujian dalam skala besar masih diperlukan untuk memvalidasi semua klaim dan potensi jangka panjangnya.
Namun demikian, potensi Hedera Hashgraph untuk mengatasi beberapa keterbatasan blockchain tradisional sangat menarik. Kecepatan transaksi yang tinggi dan biaya yang rendah membuka peluang baru untuk berbagai aplikasi terdesentralisasi (dApps) dan kasus penggunaan di dunia nyata.
Tertarik untuk mempelajari lebih lanjut dan berdiskusi tentang perkembangan dunia kripto, khususnya inovasi seperti Hedera Hashgraph dan perbandingannya dengan teknologi blockchain di Indonesia? Mari bergabung dengan komunitas di www.IndonesiaKripto.com, tempat yang tepat untuk belajar dan bertukar pikiran tentang masa depan aset digital di tanah air.